Monthly Archives: July 2006

Hukuman Mati di Indonesia

Sebuah Kekeliruan Mortal

Sistem hukum Indonesia pun masih mengakui keabsahan hukuman mati, dan juga masih melaksanakan eksekusi dengan regu tembak. Tulisan ini akan mencoba menunjukkan betapa keadaan status quo adalah suatu kekeliruan yang sangat berbahaya dan tidak ada lagi argumen signifikan untuk mempertahankannya, baik secara umum apalagi secara khusus dalam konteks sistem hukum Indonesia. Rasa keadilan bagi korban seharusnya cukup dipuaskan dengan proses hukum yang adil, pembuktian yang sah, dan hukuman setimpal (seumur hidup misalnya). Rasa dendam? Bukanlah tugas negara untuk memuaskan rasa dendam.
Posted in Editorial, Indonesia | Tagged , , , |
A Research on CSR Regimes in East-Asia

Growing Towards Another Crisis?

The growth in Asia has been a phenomenon that can not be ignored. But with the growing body of research dedicated to the social implications of businesses as the main economic engine, it is crucial to assess Asian businesses in such perspective. Especially since the assertions made on Asian businesses are discomforting. The leading concept that entails the role of businesses to societal life is Corporate Social Responsibility (CSR). Is it still the case that the current growth in Asia not a sustainable one? Could Asia face another (social) crisis because of the behavior of Corporate Asia?
Posted in Business & Society | Tagged , , , , , , , , , , |

Memilih Sekolah di Luar Negeri beserta Tanggung Jawabnya

Perlu dicamkan bersama bahwa tidak semua institusi pendidikan di luar negeri (negara maju sekalipun) memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang pendidikan domestik –tidak sedikit bahkan yang justru lebih rendah. Inilah mengapa ketelitian dalam memilih sekolah di luar negeri sangat penting dan tidak bisa dipilih dengan isapan jempol belaka. Jangan sampai terjadi hanya semata karena dis-informasi atau mis-informasi, putra-putri bangsa ini mubazir merantau.
Posted in Editorial, Indonesia, Youth | Tagged , , , , |
Oleh: Goenawan Mohamad

‘RUU Porno’: Arab atau Indonesia?

Masalah yang ditimbulkan "RUU Porno" lebih serius ketimbang soal bagaimana merumuskan pengertian "merangsang" itu. RUU ini sebuah ujian bagi masa depan Indonesia: apakah Republik 17 ribu pulau ini--yang dihuni umat beragam agama dan adat ini--akan dikuasai oleh satu nilai seperti di Arab Saudi? Adilkah bila nilai-nilai satu golongan (apalagi yang belum tentu merupakan mayoritas) dipaksakan ke golongan lain?
Posted in Guest Writers, Indonesia |